Ads Top

Persiapan Mudik- Jalur Selatan Jabar Siap 90%

CIAMIS – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat memastikan kondisi jalur Selatan yang akan digunakan untuk mudik Lebaran sudah siap 90%.


Kondisi jalan di jalur utama Ciamis mulai dari pintu masuk di perbatasan Rajapolah (Tasikmalaya) hingga Perbatasan Cisaga (Kota Banjar) menuju Cilacap (Jawa Tengah) dalam kondisi baik. Dishub bahkan sudah menyiapkan 28 unit rambu petunjuk lalu lintas dan 12 rambu perintah.“ Total rambu tambahan yang sudah disiapkan saat ini sebanyak 40 unit,”kata Kepala Dishub Kabupaten Ciamis Jenal Abidin kemarin. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kabupaten Ciamis Edi Yulianto menambahkan, kondisi rambu tambahan sedang dilakukan pengecekan.

Hasilnya 80% siap digunakan, sisanya sedang dilakukan perbaikan dan pemeliharaan.“Untuk rambu yang kondisinya sudah kusam atau rusak akan segera diperbaiki,”ungkapnya. Menurut Edi, tahun ini Dishub Ciamis akan membuka Posko Utama Mudik bertempat di Kantor Dishub,dan tidak dilakukan di Pintu Gerbang Imbanagara Raya seperti tahun sebelumnya. Berdasarkan prediksi, jumlah kendaraan bermotor yang akan melintas di jalur selatan diperkirakan masih mendominasi.

“Tahun ini ada kebijakan PT Kereta Api Indonesia untuk penumpang tidak boleh melebihi 100% sekalipun Lebaran. Kendaraan roda dua dan kendaraan rental akan menjadi sasaran,”ungkapnya. Soal kendala, kata dia, hanya belum ada jalur alternatif untuk mengurai kemacetan jika volume kendaraan di wilayah perkotaan terjadi penumpukan. “Jalur alternatif lingkar selatan yang biasa digunakan, sampai saat ini belum bisa direkomendasikan untuk menjadi jalur alternatif karena kondisinya masih rusak parah,” ucapnya.

Terpisah,puluhan awak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) menjalani tes urine di Terminal Terboyo Semarang, Jawa Tengah kemarin. Selain tes urine, petugas gabungan dari Dinas Perhubungan dan Komunikasi (Dishubkominfo) dan Badan Narkotika Provinsi (BNP), Kepolisian Daerah Jawa Tengah serta PT. Jasa Raharja melakukan tes kesehatan, pengobatan gratis dan memeriksa kondisi fisik bus yang keluar masuk Terminal Terboyo Semarang. Kepala Unit Perhubungan Dishubkominfo Provinisi Jawa Tengah, Imam Santosa mengatakan, tes urine dilakukan untuk mengetahui apakah sopir bus menggunakan narkoba atau tidak.

“Jika ada yang menggunakan narkoba saat menyetir jelas sangat membahayakan penumpang,” katanya. Pengurus bus PO Jaya Utama, Frans Royer, 60, menyambut baik kegiatan tersebut. Baginya,test urine maupun pengobatan gratis bagi pengemudi memberikan kontribusi besar atas keselamatan lalu lintas. “Saya setuju, agar para sopir lebih berhati - hati di jalan,” ungkap warga asli Papua tersebut. ujang marmuksinudin/ eka setiawan Sumber

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.