Ads Top

Awal Ramadhan Jumat 20 Juli, Bosscha Keluarkan Perhitungan Hisab


BANDUNG - Lembaga Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluarkan perhitungan (hisab) penentuan awal Ramadhan 1433 Hijriyah yang jatuh pada Jumat (20/7).

Astronom Bosscha, Evan Irawan Akbar, mengatakan, pada dasarnya seluruh ormas Islam, seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis, sepakat bahwa berdasarkan hisab, awal Ramadhan tahun ini jatuh pada 20 Juli. "Perhitungan astronomi mereka sama dengan yang digunakan kami (Bosscha, red), karena rumus yang digunakan sama-sama menggunakan perhitungan modern," tutur Evan ketika ditemui di Bosscha, kemarin (13/7).

Berdasarkan perhitungan tersebut, pada tanggal 19 Juli, kata Evan, posisi hilal sudah berada di atas matahari. "Memang posisi hilalnya hanya dua derajat di atas matahari," katanya.

Dengan posisi hilal yang hanya dua derajat, kemungkinan besar hilal tidak akan terlihat karena jaraknya terlalu dekat dengan matahari. "Pada kondisi seperti ini, memang biasanya ormas Islam berbeda pendapat, seperti Muhammadiyah yang berpegangan bahwa yang terpenting posisi hilal lebih tinggi dengan matahari, itu telah masuk awal bulan," kata Evan.

Beda lagi dengan NU yang berpegang pada hadist, "Jangan kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal, dan jangan berbuka sampai melihatnya lagi, jika bulan tersebut tertutup awan, maka sempurnakan bulan tersebut sampai tiga-puluh." (HR Muslim).

"Berpegang pada keterangan tersebut, NU perpendapat bahwa hilal harus terlihat (rukyat, red), walaupun secara hisabnya mereka mendapat hasil yang sama," Imbuh Evan.

Jadi, kata Evan, perbedaan pendapat tersebut bukan masalah astronomi, namun perbedaan syariah (hukum, red) yang dipahami. "Melihat hilalnya dengan mata beneran atau dengan (mata) ilmu pengetahuan, tinggal memilih mana yang akan dipakai," kata Evan.

Walaupun secara hisab telah diketahui bahwa tanggal 20 hilal telah dua derajat di atas matahari, Bosscha tetap akan melakukan pengamatan hilal pada tanggal 19 dan 20 Juli di beberapa tempat, yani di Bosscha dan lantai enam salah satu gedung di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Selain itu, para observer Bosscha juga akan melakukan pengamatan di beberapa kota lain di antaranya Kupang, Biak, Jogjakarta dan Lampung. "Akan disiarkan juga video streaming dari seluruh pengamatan yang dilakukan Bosscha di berbagai tempat tersebut. Dan dapat disaksikan di http://bosscha.itb.ac.id dari mulai pukul 17.00 waktu lokal," kata Evan. (mld)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.