Jalur Gentong Juga Butuh Penerangan
TASIKMALAYA – Persiapan infrastruktur, sarana, dan prasarana menjelang mudik Lebaran masih menyisakan banyak masalah di Jawa Barat.
Salah satunya persoalan penerangan jalan dan rambu lalu lintas yang hilang dan tidak berfungsi. Selain di Lingkar Nangreg, kondisi serupa juga ditemukan di jalur Gentong, jalur yang berada di perbatasan Bandung–Tasikmalaya.Di tempat itu puluhan lampu penerangan jalan umum (PJU) rusak dan mati. Akibatnya, jika malam hari, jalur rawan macet ini gelap gulita.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya Yusep Yustiawandana mengatakan, pihaknya sudah meninjau ke lokasi pembuatan jalur alternatif Gentong dan menemukan sejumlah permasalahan. Jalur alternatif Gentong ini merupakan salah satu jalur yang krusial di jalur selatan dan saat ini pengerjaan sedang dikebut. “Kan kalau jalur Lingkar Nagrek dan sekitarnya sudah oke. Tinggal di daerah Gentong,” ujarnya kemarin.
Dia menargetkan, penggunaan jalur alternatif Gentong di Kabupaten Tasikmalaya ini bisa berfungsi pada H-7 sebelum Lebaran. Begitu juga soal banyaknya lampu penerangan yang mati akan segera diperbaiki.“ Pengadaan PJU masih mengandalkan APBD provinsi dan APBN dengan jumlah yang masih minim,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi mengemukakan, pengoperasian penuh jalur lingkar Nagreg diprediksi akan menurunkan tingkat kemacetan di jalur utama selatan Jawa Barat tersebut. Lingkar Nagreg yang terletak di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung ini bisa menghindari penumpukan kendaraan di kedua arah. ”Jalur lingkar Nagreg kini sudah bisa digunakan secara penuh dengan ditunjang kelengkapan rambu lalu lintas serta marka jalan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pengoperasional penuh jalur ini akan berdampak pada jalur alternatif Gentong di Kabupaten Tasikmalaya. Jalur ini harus bisa digunakan selama arus mudik dan balik Lebaran 2012. “Ada dua jalur yang dibangun di Gentong ini. Dengan dioperasikannya lingkar Nagreg, jalur Gentong pada H-7 harus sudah berfungsi karena arus kendaraan dari arah Nagreg akan lancar,”katanya.
Pihaknya sudah melakukan peninjauan ke jalur Gentong. Sejumlah permasalahan pun ditemukan di lapangan terkait target rampungnya pekerjaan sebelum H-7 Lebaran. “Jalur Limbangan dan Gentong ini yang kita prediksi jadi problem saat arus mudik Lebaran nanti, di mana kemacetan akan terjadi di kedua jalur ini,”ungkapnya.
Namun,kata dia,jalur ini tetap harus berfungsi sebagai pemecah kepadatan arus dari Bandung menuju Tasik atau sebaliknya. Di jalur ini tidak hanya jalannya yang diperbaiki, tetapi akan dilengkapi beberapa personel yang memberikan arahan dan petunjuk. “Jalur ini akan mengurangi kepadatan kendaraan dari Nagreg ke Gentong,”pungkasnya.
Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jawa Tengah Sri Puryono memprediksi 1,34 juta pemudik bersepeda motor akan masuk ke Jawa Tengah. Jumlah tersebut sekitar 23,40% dari 5.756.100 pemudik ke provinsi ini. “Perkiraan angka keseluruhan pemudik tahun ini mengalami kenaikan sekitar 4,07% dari 2011,”ujarnya kemarin. Sri mengakui pemudik dengan menggunakan jalan raya masih paling dominan dengan persentase sekitar 94,97%.
Sementara sisanya menggunakan jalur udara, laut, maupun jalur kereta api. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan bakar minyak, pihaknya telah menyiapkan 16 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU ) yang tersebar di berbagai wilayah. “Prioritasnya di sekitar jalur utama mudik. Kita juga siapkan empat stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE),”sebutnya.
Menghadapi Lebaran diperkirakan terdapat kenaikan konsumsi BBM, khususnya premium dan solar, antara 10- 35%. “Sementara kenaikan permintaan BBM jenis pertamax diperkirakan juga terjadi dengan besaran hingga 100% dari rata-rata konsumsi selama ini,”katanya. Gubernur Jawa Tengah BibitWaluyo menegaskan,secara umum persiapan menghadapi Lebaran tahun ini sudah cukup baik.“Bahan kebutuhan pokok tidak ada masalah,hanya perlu dijaga persediaannya,”imbuhnya.
Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek S Triwidodo mengemukakan,sekitar 12.146 personel bakal diterjunkan dalam operasi pengamanan dan ketertiban Ramadan dan Lebaran2012.“ Kita juga akan siapkan sekitar 232 pos pengamanan di jalur utara, tengah, maupun selatan,”katanya. muh slamet/ atep abdillah kurniawan/ nanang kuswara. Sumber
Salah satunya persoalan penerangan jalan dan rambu lalu lintas yang hilang dan tidak berfungsi. Selain di Lingkar Nangreg, kondisi serupa juga ditemukan di jalur Gentong, jalur yang berada di perbatasan Bandung–Tasikmalaya.Di tempat itu puluhan lampu penerangan jalan umum (PJU) rusak dan mati. Akibatnya, jika malam hari, jalur rawan macet ini gelap gulita.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tasikmalaya Yusep Yustiawandana mengatakan, pihaknya sudah meninjau ke lokasi pembuatan jalur alternatif Gentong dan menemukan sejumlah permasalahan. Jalur alternatif Gentong ini merupakan salah satu jalur yang krusial di jalur selatan dan saat ini pengerjaan sedang dikebut. “Kan kalau jalur Lingkar Nagrek dan sekitarnya sudah oke. Tinggal di daerah Gentong,” ujarnya kemarin.
Dia menargetkan, penggunaan jalur alternatif Gentong di Kabupaten Tasikmalaya ini bisa berfungsi pada H-7 sebelum Lebaran. Begitu juga soal banyaknya lampu penerangan yang mati akan segera diperbaiki.“ Pengadaan PJU masih mengandalkan APBD provinsi dan APBN dengan jumlah yang masih minim,”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dicky Saromi mengemukakan, pengoperasian penuh jalur lingkar Nagreg diprediksi akan menurunkan tingkat kemacetan di jalur utama selatan Jawa Barat tersebut. Lingkar Nagreg yang terletak di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung ini bisa menghindari penumpukan kendaraan di kedua arah. ”Jalur lingkar Nagreg kini sudah bisa digunakan secara penuh dengan ditunjang kelengkapan rambu lalu lintas serta marka jalan,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pengoperasional penuh jalur ini akan berdampak pada jalur alternatif Gentong di Kabupaten Tasikmalaya. Jalur ini harus bisa digunakan selama arus mudik dan balik Lebaran 2012. “Ada dua jalur yang dibangun di Gentong ini. Dengan dioperasikannya lingkar Nagreg, jalur Gentong pada H-7 harus sudah berfungsi karena arus kendaraan dari arah Nagreg akan lancar,”katanya.
Pihaknya sudah melakukan peninjauan ke jalur Gentong. Sejumlah permasalahan pun ditemukan di lapangan terkait target rampungnya pekerjaan sebelum H-7 Lebaran. “Jalur Limbangan dan Gentong ini yang kita prediksi jadi problem saat arus mudik Lebaran nanti, di mana kemacetan akan terjadi di kedua jalur ini,”ungkapnya.
Namun,kata dia,jalur ini tetap harus berfungsi sebagai pemecah kepadatan arus dari Bandung menuju Tasik atau sebaliknya. Di jalur ini tidak hanya jalannya yang diperbaiki, tetapi akan dilengkapi beberapa personel yang memberikan arahan dan petunjuk. “Jalur ini akan mengurangi kepadatan kendaraan dari Nagreg ke Gentong,”pungkasnya.
Sementara itu, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jawa Tengah Sri Puryono memprediksi 1,34 juta pemudik bersepeda motor akan masuk ke Jawa Tengah. Jumlah tersebut sekitar 23,40% dari 5.756.100 pemudik ke provinsi ini. “Perkiraan angka keseluruhan pemudik tahun ini mengalami kenaikan sekitar 4,07% dari 2011,”ujarnya kemarin. Sri mengakui pemudik dengan menggunakan jalan raya masih paling dominan dengan persentase sekitar 94,97%.
Sementara sisanya menggunakan jalur udara, laut, maupun jalur kereta api. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan bahan bakar minyak, pihaknya telah menyiapkan 16 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU ) yang tersebar di berbagai wilayah. “Prioritasnya di sekitar jalur utama mudik. Kita juga siapkan empat stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE),”sebutnya.
Menghadapi Lebaran diperkirakan terdapat kenaikan konsumsi BBM, khususnya premium dan solar, antara 10- 35%. “Sementara kenaikan permintaan BBM jenis pertamax diperkirakan juga terjadi dengan besaran hingga 100% dari rata-rata konsumsi selama ini,”katanya. Gubernur Jawa Tengah BibitWaluyo menegaskan,secara umum persiapan menghadapi Lebaran tahun ini sudah cukup baik.“Bahan kebutuhan pokok tidak ada masalah,hanya perlu dijaga persediaannya,”imbuhnya.
Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek S Triwidodo mengemukakan,sekitar 12.146 personel bakal diterjunkan dalam operasi pengamanan dan ketertiban Ramadan dan Lebaran2012.“ Kita juga akan siapkan sekitar 232 pos pengamanan di jalur utara, tengah, maupun selatan,”katanya. muh slamet/ atep abdillah kurniawan/ nanang kuswara. Sumber
Tidak ada komentar: