Alternatif Tujuan Wisata di Tasikmalaya
Potensi wisata di Tasikmalaya tidak
terbatas di wisata kuliner ataupun wisata belanja seperti kelom geulis, bordir,
anyaman rajapolah, tikar mendong, dan batik. Tetapi banyak potensi wisata yang
belum banyak dikunjungi oleh kita sebagai warga Tasikmalaya dan masih perlu
dikembangkan oleh pemerintah daerah
Berikut adalah beberapa tujuan
wisata di Tasikmalaya yang dapat anda jadikan alternatif saat libur tiba
1. Situ Gede
Obyek wisata yang menawarkan
keindahan panorama alam situ dengan hiasan hutan alam yang berada pada sebuah
pulau kecil (nusa) yang terletak di tengah situ seluas satu hektar dimana
terdapat Makam Eyang Prabudilaya, salah seorang tokoh Islam dari Tasikmalaya.
Situ Gede ini sendiri berfungsi
sebagai sumber irigasi bagi lahan sawah yang ada di sekitarnya. Keberadaan Situ
Gede ini pun menjadi daya tarik tersendiri sebagai salah satu wisata alam yang
ada di Kota Tasikmalaya karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari pusat
kota, sekitar 30 menit perjalanan dengan kendaraan. Situ Gede memiliki sarana
prasarana seperti mushola, toilet, taman, dan jogging track. Masyarakat sekitar
menjadikan kawasan tersebut sebagai salah satu mata pencaharian mereka dengan
mendirikan kios-kios warung nasi yang menawarkan aneka masakan khas Situ Gede,
penyewaan rakit, ataupun penyewaan perahu motor.
Fasilitas bagi wisatawan adalah
gazebo 7 buah, tempat parkir cukup luas, masjid, MCK, rakit, tempat memancing,
taman dan camping ground. Aktivitas para wisatawan yang dapat dilakukan adalah
joging, memancing, menjala ikan, mengelilingi pulau dengan rakit, menikmati
pemandangan alam dengan nuansa pedesaan yang sejuk dan segar, menikmati bakar
dan goreng ikan dikios-kios sekitar objek wisata, serta ziarah ke pulau situ
gede.
2. Situ Sanghyang
Objek Wisata Situ Sanghiyang yang
berlokasi di Desa Cibalanarik dan Desa Cilolohan Kecamatan Tanjungjaya,
berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Tasikmalaya, dengan luas area
sekitar 37 ha. Danau atau Situ Sanghiyang memiliki daya tarik karena
airnya yang tak pernah surut dan alam sekitarnya yang sangat rindang.
Selain panorama alam yang indah dilokasi tersebut terdapat situs Prabu
Linggawastu yang banyak dikunjungi wisatawan.
Di Situ Sanghyang yang terdapat di
Desa Cibalanarik juga terdapat makam kuno. Di sekitar makam kuno ini dapat
ditemukan batu pancalikan, yaitu tahta yang terbuat dari batu dan digosok
secara halus sampai mengkilap. Tahta ini hanya digunakan pada upacara
penobatan. Di atas tahta itu calon raja diberkati oleh pendeta tertinggi.
Tempat tahta ini, sesuai tradisi, berada di kabuyutan kerajaan, tidak di dalam
istana
Daya tarik wisata yang ditawarkan
adalah Situ/danau, Ziarah ke makam Eyang Lingga Wastu, dengan aktifitas wisata
yang dapat dilakukan adalah Berenang, Naik Perahu/Rakit, Camping, Botram,
Jogging dan Berziarah. Sarana dan prasarana yang sudah tersedia adalah: Area
Parkir, Jalan, Listrik, Air dan Telekomunikasi.
3. Makam dan Gua Pamijahan
Secara administratif terletak di
Kampung Pamijahan, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong. Secara astronomis
terletak pada koordinat 49 M 0177650 dan UTM 9162411.
Situs terletak di daerah pedesaan
yang arealnya dimanfaatkan sebagai tempat perumahan penduduk, pasar, sawah,
ladang, dan hutan. Areal tersebut menempati lahan berbukit dan bergelombang.
Situs termasuk cukup ramai didatangi pengunjung. Untuk mencapai ke lokasi
dijangkau dari jalan raya bisa hanya bisa dicapai dengan jalan kaki menuju
makam sekitar 500m, sedangkan menuju goa sekitar 2 km
4. Gunung Galunggung
Anda mungkin akan terpana dengan
salah satu keajaiban Gunung Galunggung, yaitu danau yang terdapat di
dalam kawahnya. Uniknya, dari danau berair dingin itu tidak tercium bau
belerang dan hal ini berbeda dengan gunung-gunung berapi lainnya di Indonesia.
Pada saat cuaca yang cerah, Anda dapat menyaksikan keajaiban alam lainnya
berupa sungai-sungai yang turun dari bukit Gunung Galunggung yang terlihat
seolah-olah dari langit.
Di kaki gunung ini Anda akan
mendapatkan pemandian air panas yang mengandung mineral berkhasiat untuk
penyembuhan penyakit kulit maupun kesehatan dan kesegaran jasmani. Di samping
itu, Anda juga dapat mendaki kawah Gunung Galunggung melalui “tangga 1000” dan
“tangga biru” dan langsung turun ke bawah kawah untuk dapat melihat dari dekat
danau dengan pulau kecil di tengah-tengannya.
Dengan keunikan dan keindahannya
itu, berwisata di Gunung Galunggung akan menjadikan suatu pengalaman
mengesankan bagi Anda dan keluarga
5. Kampung Naga
Kampung Naga secara administratif
berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya,
Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya yang
menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Kampung ini berada di lembah
yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat Kampung Naga dibatasi oleh
hutan keramat karena di dalam hutan tersebut terdapat makam leluhur masyarakat
Kampung Naga. Di sebelah Selatan dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di
sebelah Utara dan Timur dibatasi oleh sungai Ciwulan yang sumber airnya berasal
dari Gunung Cikuray di daerah Garut. Jarak tempuh dari Kota Tasikmalaya ke
Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari Kota Garut jaraknya 26
kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya Garut-Tasikmalaya
harus menuruni tangga yang sudah ditembok (Sunda sengked) sampai ke tepi sungai
Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat dengan jarak kira-kira 500 meter.
Kemudian melalui jalan setapak menyusuri sungai Ciwulan sampai ke dalam Kampung
Naga.
Lokasi: Desa Neglasari,
Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya.
6. Pantai Selatan Cipatujah
Pantai Cipatujah, dengan luas 115
ha, merupakan pantai berkarang yang kaya akan terumbu-terumbu untuk ikan-ikan
bertelur dan berkembang biak. Pantai ini merupakan pantai terlebar dan
terpanjang di kawasan Pantai Selatan, serta menawarkan pasir besi yang sangat
baik untuk berjemur dan melakukan aktivitasi rekreasi pantai lainnya.
Keindahan Pantai Cipatujah terlihat dari perpaduan hamparan pantai yang landai, gelombang laut yang besar, perkebunan kelapa yang subur, serta hamparan rumput yang luas. Para peternak kerbau yang tinggal di sekitar daerah pantai kerap menggembalakan kerbaunya di padang ini dan sesekali mengadakan atraksi balap kerbau yang diiringi tabuhan pencak, rampak kendang, ditambah angklung yang banyak mengundang orang untuk menontonnya. Suatu pertunjukan budaya setempat yang tentunya menarik untuk disaksikan.
Banyak aktivitas pantai yang biasa dilakukan oleh wisatawan ketika berkunjung ke daerah ini, seperti berenang, voli pantai, berjemur, serta memancing di muara sungai Cipatujah. Datang dan nikmati keindahan Pantai Cipatujah sekarang juga.
Keindahan Pantai Cipatujah terlihat dari perpaduan hamparan pantai yang landai, gelombang laut yang besar, perkebunan kelapa yang subur, serta hamparan rumput yang luas. Para peternak kerbau yang tinggal di sekitar daerah pantai kerap menggembalakan kerbaunya di padang ini dan sesekali mengadakan atraksi balap kerbau yang diiringi tabuhan pencak, rampak kendang, ditambah angklung yang banyak mengundang orang untuk menontonnya. Suatu pertunjukan budaya setempat yang tentunya menarik untuk disaksikan.
Banyak aktivitas pantai yang biasa dilakukan oleh wisatawan ketika berkunjung ke daerah ini, seperti berenang, voli pantai, berjemur, serta memancing di muara sungai Cipatujah. Datang dan nikmati keindahan Pantai Cipatujah sekarang juga.
7. Masjid Agung Manonjaya
Mesjid
Manonjaya secara administratif terletak di Kampung Kaum, Desa Manonjaya,
Kecamatan Manonjaya. Mesjid Manonjaya dibangun pada tahun 1832 berkaitan erat
dengan Sejarah Kerajaan Sukapura dan proses berdirinya Ibukota Tasikmalaya.
8. Makam Baganjing ( Makam Bupati
Sukapura)
Kompleks makam terletak di sebelah
utara jalan desa dan di sebelah selatan aliran Sungai Ciwulan. Kompleks makam
berupa bukit kecil setinggi + 30 m. Vegetasi yang ada di kompleks tersebut
adalah adalah tanaman perdu dan rerumputan serta tanaman keras seperti albasia,
mangga, nangka, jengkol, bambu, dan bungur. Untuk masuk-keluar kompleks makam
tedapat pos jaga.
Secara umum kompleks makam terbagi
menjadi tiga bagian atau tingkatan meski tanpa penanda yang tegas seperti
adanya pagar. Tingkat pertama merupakan makam umum.
Tingkat kedua terdapat bangunan
cungkup yang berisi makam para bupati, yaitu Bupati Tasikmalaya ke-5 serta
bupati ke-6 dan istri. Makam-makam tersebut dilengkapi dengan penanda berupa
jirat dan nisan serta khusus makam para bupati dilengkapi dengan payung yang
seluruh bagiannya berwarna kuning.
9. Curug Dengdeng Cipatujah
Nikmati keindahan tiga tingkat air
terjun di Curug Dengdeng. Yang pertama memiliki tinggi 13 m, yang kedua 11 m,
dan yang ketiga 9 m, yang mana dari tingkat pertama Anda dapat melihat aliran
Sungai Cikembang. Air terjun ini dinamakan Curug Dengdeng karena memiliki
kondisi yang tidak rata kondisi. Tantanglah diri Anda untuk menuju Curug
Dengdeng yang memerlukan perjalanan cukup melelahkan dengan berjalan kaki
melewati kondisi yang masih sangat alami berhutan jati
Lokasi: Desa Cikawung Gading, Kampung Caringin,
Kecamatan Cipatujah
10. Situs Sukamanah ( KH Zaenal Mustofa
)
Situs Sukamanah (KH. Zaenal Mutofa),
terletak di Kp. Bageur Desa Cimerah Kecamatan Singaparna, jarak sekitar
15 Km dari pusat kota Tasikmalaya, salah satu peninggalan sejarah Kemerdekaan,
sebagai symbol perlawanan terhadap penjajahan Jepang.
11. Situs Lingga Yoni
Situs Lingga Yoni terletak di Jl.
Blok Gunung Kabuyutan yang secara adinistratif masuk dalam wilayah Blok
Wangkelang Kampung Sindanglengo, Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang.
Situs yang terletak di daerah bergelombang yang dimanfaatkan sebagai
areal perkebunan ini berjarak sekitar 8 km dari pusat Kota Tasikmalaya. Lokasinya
yang dekat dengan jalan besar/raya sehingga mudah dijangkau. Lingga dan Yoni
merupakan benda tinggalan budaya masa klasik Hindu-Buddha, sebagai lambang
kesuburan dari perwujudan Siva dan Durga dihubungkan dengan pemujaan terhadap
Dewi Ibu. Dewa-dewa dalam agama Hindu, khususnya dewa-dewa tertinggi yang
digambarkan memiliki kekuatan untuk melakukan “tugas” yang seharusnya
Tidak ada komentar: