Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Puasa, Bulog Siap Gelar OP
CIREBON, (PRLM).- Mengantisipasi lonjakan harga beras menjelang puasa dan lebaran, Bulog Subdivre Cirebon siap menggelar operasi pasar (OP).
Menurut Kasubdivre Cirebon Benhur Ngkaimi, pelaksanaan OP, tidak akan dibatasi jumlahnya. Berapa pun permintaan pemerintah daerah yang ada di wilayah kerja Subdivre Cirebon, akan dipenuhi.
"Kebetulan stok di gudang-gudang Subdivre Cirebon banyak, sehingga jumlah beras yang akan dijual dalam OP tidak kami batasi," katanya Senin (9/7).
Dikatakan dia, melang puasa-lebaran dan hari-hari besar akhir tahun yang diprediksi menyebabkan lonjakan kebutuhan pangan, Bulog Sub Divre Cirebon menjamin ketersediaan beras untuk masyarakat di empat daerah yakni, Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, dan Majalengka.
Benhur menyebutkan, ketersediaan beras terjamin hingga April 2013 mendatang. Saat ini, stok beras yang tersimpan di sepuluh gudang bulog ada sekitar 76.000 ton.
"Pengadaan beras hingga Juli sekarang sekitar 96.500 ton. Saat ini, stok yang ada di gudang bulog sekitar 76.000 ton setara beras dan cukup sampai April 2013 mendatang," katanya.
Namun Benhur mengakui, hingga kini pihaknya belum mengetahui harga resmi yang akan diberlakukan dalam operasi pasar.
"Sampai saat ini belum ada keputusan pemerintah soal harga OP. Namun kalau mengacu tahun lalu harga resmi operasi pasar Rp 6.100 per kg," katanya.
Sementara itu, meski puasa masih kurang dua minggu lagi, harga kebutuhan pangan di pasaran sudah melonjak.
Di Pasar Pagi, harga daging ayam naik dari sebelumnya Rp 26.000 per kg menjadi Rp 29.000 per kg. Telur ayam dari Rp 16.000 per kg menjadi Rp 19.000 per kg. Daging sapi dari Rp 65.000 per kg menjadi Rp 70.000 per kg.
Menurut Rohadi salah seorang pedagang di Pasar Pagi, kenaikan harga bahan pokok menjelang puasa, sudah biasa terjadi. "Biasa kalau mau ramadhan, selalu naik. Tapi setelah lebaran, biasanya normal lagi," katanya.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Kota Cirebon Eddy Tohidi, sejauh ini, kenaikan masih terhitung wajar.
Menurutnya, pihaknya terus memantau perkembangan harga kebutuhan pangan pokok. "Kami menilai, kenaikan harga masih wajar. Kecuali sudah naik di atas 20% kami bisa langsung operasi pasar," ucapnya. (A-92/A-89)***
Tidak ada komentar: