Ads Top

Cobalah Susur Pantai Cipatujah di Tasikmalaya

Berakhir pekan ke Tasikmalaya jangan cuma lirik Kampung Naga yang penduduknya ramah-ramah. Coba sensasi baru susur pantai bersama kawan-kawan di Pantai Cipatujah, Tasikmalaya.

Perjalanan susur Pantai Cipatujah dilakukan di Tasikmalaya sampai Pantai Pemeungpeuk di Garut. Kami menempuh jarak sejauh 46 km dengan jalan kaki selama 3 hari beberapa waktu lalu.

Perjalanan ini merupakan kegiatan rutin dari masa bimbingan anggota muda di organisasi. Saya bersama anggota lainnya berjalan menulusuri pantai yang mempunyai berbagai macam medan pantai.

Dalam perjalanan, saya menemukan pantai berpasir dan berbatu, tebing karang, tidal plat, muara yang harus diseberangi tanpa perahu serta rawa.

Pengalaman yang paling tak bisa dilupakan adalah ketika saya melewati medan rawa. Di situ saya pertama kalinya menemui medan rawa di pantai. Selama saya melakukan penelusuran pantai, akhirnya saya bisa mempraktekkan cara berjalan di rawa yang selama ini selalu saya pelajari teorinya saja.

Saya begitu gembira ketika memasuki hutan bakau yang berawa. Setidaknya cuaca ekstrem pantai yang panas sedikit berkurang. Yang bikin senang lagi ketika menemukan muara. Walaupun ngeri, saat menyeberang muara hanya berbekal pelampung dan carrier saja.

Saat menemukan muara bagaikan menemukan oase di tengah padang pasir. Segarnya! Lalu saya berendam terlebih dulu sekedar mengurangi dehidrasi dan menghindari heatstroke.

Hari pertama kami tak begitu menemukan medan yang sulit. Hanya beberapa muara besar yang cukup menyita waktu ketika akan menyeberang. Kami harus memeriksa terlebih dahulu arus muaranya aman atau tidak untuk diseberangi.

Setelah menemukan jalur yang aman untuk menyeberang, kami memasang terlebih dahulu tali pengaman yang membentang dari tempat menyebrang ke seberangnya lagi. Sehingga kami bisa aman dan tidak terbawa arus ketika menyeberang.

Pada hari ke-2, ketika melewati Sancang saya dan anggota tim lainnya mulai kesulitan dengan medan yang dilalui. Banyak tebing karang, tidal plat dan kondisi air laut sedang pasang sehingga akhirnya tim memutuskan untuk melambung memasuki hutan kawasan Sancang.

Ketika keluar dari hutan ternyata di teluk yang masih kawasan Sancang tepatnya di Karang Gajah, kami menemukan perkampungan nelayan. Begitu eksotik pantai itu, airnya yang jernih pasirnya putih dan sejuknya angin menambah betah.

Seolah tak mau pergi dari perkampungan nelayan itu, saya pun melanjutkan perjalanan memasuki kawasan hutan bakau berawa. Sangat melelahkan hari itu karena medan yang dilalui cukup berat dan menguras tenaga.

Pada hari ke-3, target kami mencapai titik akhir di Pantai Santolo. Medan yang dilalui tidak seberat hari ke-2. Kami hanya menemukan muara dan pantai berpasir. Di Pantai Santolo berujung dengan muara dan terdapat pulau.

Sebagai seorang manusia, saya patut bersyukur tinggal di negara yang dikaruniai alam yang begitu indah dan saya bisa menikmati keindahanya. Semoga kita bisa terus menjaga dan memelihara alam ini ya!
Browser anda tidak mendukung iFrame detik travel community

2 komentar:

  1. info tasik memang toppp (y) http://obatmultivitaminanak.wordpress.com/
    http://obatlemakperut.wordpress.com/

    BalasHapus
  2. admin,Cipatujuah itu Pamijahan Bukan,oh iya ijin promo untuk Destinasi wisata religius Pamijahan.by admin Hotel di Pangandaran

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.