Ads Top

Situ Sanghyang Kab. Tasikmalaya

Objek Wisata Situ Sanghiyang yang berlokasi di Desa Cibalanarik dan Desa Cilolohan  Kecamatan Tanjungjaya, berjarak sekitar 25 km dari pusat kota Tasikmalaya, dengan luas area sekitar  37 ha. Danau atau Situ Sanghiyang memiliki daya tarik karena airnya yang tak  pernah surut dan alam sekitarnya yang sangat rindang. Selain panorama alam yang indah dilokasi tersebut terdapat situs Prabu Linggawastu yang banyak dikunjungi wisatawan.


Situ Sanghiyang merupakan sebuah objek wisata alam berupa danau yang cukup luas di Desa Cilolohan-Cibalanarik Kecamatan Tanjungjaya Kabupaten Tasikmalaya. Objek wisata ini masih terbilang sepi pengunjung di akhir minggu. Oleh karena itu, pengunjung yang sengaja datang ke sini dapat dengan leluasa menikmati pemandangan yang terpampang di hadapannya.

Sebuah prasasti kuno berupa batu ditemukan di sebuah kebun yang diduga situs peninggalan Kerajaan Galuh di Kampung Nangklong, Desa Linggaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Batu yang berdiameter sekitar 1,8 meter itu ditemukan saat melakukan penggalian tanah kebun pada awal Oktober silam.

Di atas batu tersebut terlihat ukiran seperti gambaran sebuah peta dan terdapat tulisan menyerupai angka 0, 1 dan 5. Selain menemukan batu itu, Hasbini sang penemu dan pemilik kebun, menemukan beberapa batu yang berukuran lebih kecil dengan diameter 50 cm dan memiliki motif seperti garis yang menggambarkan perbukitan daerah sekitar.

Zamzam, seorang tokoh pemuda penggerak budaya dan pariwisata Situ Sanghyang, Kabupaten Tasikmalaya, mengharapkan penemuan batu yang diduga prasasti kuno tersebut dapat mengungkap sejarah kerajaan dan sejarah keberadaan Situ Sanghyang. Jika terbukti peninggalan bersejarah, tentu ada kaitannya dengan berdirinya sejumlah kerajaan di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu, menurut Zamzam, prasasti kuno tersebut kemungkinan ada sangkut pautnya dengan sejarah kerajaan yang berada di Situ Sanghyang. Dari cerita lisan masyarakat setempat menyebutkan bahwa di kawasan itu pernah berdiri Kerajaan Galuh Sanghyang dan Kerajaan Saung Gentong. Keberadaan temuan batu tersebut hanya sekitar 5 kilometer dari Situ Sanghyang, sebuah danau seluas 16,7 hektar.

Di Situ Sanghyang yang terdapat di Desa Cibalanarik juga terdapat makam kuno. Di sekitar makam kuno ini dapat ditemukan batu pancalikan, yaitu tahta yang terbuat dari batu dan digosok secara halus sampai mengkilap. Tahta ini hanya digunakan pada upacara penobatan. Di atas tahta itu calon raja diberkati oleh pendeta tertinggi. Tempat tahta ini, sesuai tradisi, berada di kabuyutan kerajaan, tidak di dalam istana.

Daya tarik wisata yang ditawarkan adalah Situ/danau, Ziarah ke makam Eyang Lingga Wastu, dengan aktifitas wisata yang dapat dilakukan adalah Berenang, Naik Perahu/Rakit, Camping, Botram, Jogging dan Berziarah. Sarana dan prasarana yang sudah tersedia adalah: Area Parkir, Jalan, Listrik, Air dan Telekomunikasi Sumber: Disparbud Jabar

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.