Jawa Barat Peringkat Pertama Rawan Bencana
TASIKMALAYA, (PRLM).- Jawa Barat adalah peringkat pertama wilayah rawan bencana di Indonesia, seperti bencana geologi, vulkanologi, klimatologi, dan lingkungan. Padahal, upaya penanggulangan bencana saat ini bukan saja kewajiban pemerintah, melainkan seluruh stakeholder, baik itu masyrakat maupun swasta.
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat senantiasa meningkatkan kapasitas masyarakat, agar selalu siap siaga, dalam menghadapi bencana dengan memberikan pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Dadang Abdurahman, bencana di Jawa Barat tingkatannya tertinggi di Indonesia. "Sedangkang tingkat kabupaten, adalah Garut tingkat bencananya paling tinnggi,” katanya usai acara gladi kotor posko bencana alam di lapang Doser, Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (16/7/12).
Potensi bencana di Jawa Barat, dapat dilihat dari kondisi geografis, karena ada tujuh gunung berapi aktif di Jawa Barat, di antaranya Gunung Salak, Galunggung, Gede-Pangrango, Tangkuban Perahu, Papandayan, dan Guntur. Belum lagi dengan delapan besar yang berpotensi gempa. Berdasarkan data BPLHD Provinsi Jawa Barat, ada juga 40 Daerah Aliran Sungai (DAS), yang juga dapat mengancam sebagai bencana, jika tidak dikelola dengan baik.
Dari jumlah penduduk Jawa Barat, diperkirakan sekitar dua persen masyarakatnya yang baru faham secara baik dalam penanggulangan bencana. Untuk itu, Dadang berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, di antaranya dengan cara memberikan pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana, bahkan diharpkan menjadi muatan lokal di sekolah.
“Baru sekitar 1.400 orang atau sekitar dua persen dari jumlah 43,8 juta jiwa penduduk di Jawa Barat yang sudah kami latih, dan faham benar dalam upaya menanggulangi bencana. Di sekolah mulai dari SD sampai SMA pun, kami upayakan masuk kurikulum muatan lokal,” kata Dadang. (A-14/A-108)*** Sumber
Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat senantiasa meningkatkan kapasitas masyarakat, agar selalu siap siaga, dalam menghadapi bencana dengan memberikan pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Barat, Dadang Abdurahman, bencana di Jawa Barat tingkatannya tertinggi di Indonesia. "Sedangkang tingkat kabupaten, adalah Garut tingkat bencananya paling tinnggi,” katanya usai acara gladi kotor posko bencana alam di lapang Doser, Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (16/7/12).
Potensi bencana di Jawa Barat, dapat dilihat dari kondisi geografis, karena ada tujuh gunung berapi aktif di Jawa Barat, di antaranya Gunung Salak, Galunggung, Gede-Pangrango, Tangkuban Perahu, Papandayan, dan Guntur. Belum lagi dengan delapan besar yang berpotensi gempa. Berdasarkan data BPLHD Provinsi Jawa Barat, ada juga 40 Daerah Aliran Sungai (DAS), yang juga dapat mengancam sebagai bencana, jika tidak dikelola dengan baik.
Dari jumlah penduduk Jawa Barat, diperkirakan sekitar dua persen masyarakatnya yang baru faham secara baik dalam penanggulangan bencana. Untuk itu, Dadang berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat, di antaranya dengan cara memberikan pelatihan dan simulasi penanggulangan bencana, bahkan diharpkan menjadi muatan lokal di sekolah.
“Baru sekitar 1.400 orang atau sekitar dua persen dari jumlah 43,8 juta jiwa penduduk di Jawa Barat yang sudah kami latih, dan faham benar dalam upaya menanggulangi bencana. Di sekolah mulai dari SD sampai SMA pun, kami upayakan masuk kurikulum muatan lokal,” kata Dadang. (A-14/A-108)*** Sumber
Tidak ada komentar: