Ads Top

Jomin, Nagreg, Gentong Tetap Jadi Titik Macet


BANDUNG, suaramerdeka.com - Sejumlah titik kemacetan yang sudah cenderung klasik masih akan menjadi bagian tak terpisahkan selama perjalanan mudik masyarakat pada Lebaran 2012. Titik-titik tersebut di antaranya Simpang Jomin, Tanjakan Nagreg, dan Gentong, Tasikmalaya.
"Di Jomin, adalah limpahan kendaraan dari tol yang tak tertampung jalan arteri, sedangkan Nagreg dan Gentong lebih disebabkan penyempitan ruas jalan," kata Dirlantas Polda Jabar, Kombes Pol Bimo Anggoro Seno di sela-sela Rakor Kesiapan Operasi Ketupat Lodaya di Bandung, Selasa (31/7).
Menurut Bimo, ketiga titik tersebut menjadi fokus pengaturan agar arus kendaraan tidak terkunci. Untuk Jomin, kondisi lapangan berupa jalan arteri dan berada di kawasan industri sebenarnya sudah tak memungkinkan direkayasa lagi ketika menerima keluaran volume kendaraan yang melimpah dari Tol Cikampek.
"Harusnya begitu keluar Tol Cikampek, arus langsung lurus ke arah Palimanan. Tapi ini kan tetap masuk ke arteri Cikampek, terjadi bottleneck. Belum lagi, Gerbang Tol Cikopo-Simpang Mutiara ada pabrik, sehingga arus Ke Jomin ekornya sampai ke Mutiara, dan tetap akan macet," paparnya.
Dia juga menyebutkan pemudik kendaraan pribadi diperkirakan masih lebih senang menggunakan jalur Pantura. Alasannya, pemudik sudah familiar dengan rute jalur tersebut dibanding jalur tengah dan selatan yang sebenarnya bisa dijadikan alternatif pilihan memadai.
Untuk itu, sejumlah skenario yang sudah disiapkan. Di antaranya mengalihkan arus kendaraan ke jalur tengah melalui Sadang, Purwakarta. Pengalihan di Km 66 Tol Cikampek dari Jakarta juga dilakukan agar kendaraan pemudik menggunakan jalur selatan melalui Tol Purbaleunyi ke arah Nagreg.
Di Nagreg, Kabupaten Bandung, Bimo menyebut kemacetan tak terhindarkan di pertigaan Cikaledong, ujung timur jalan lingkar Nagreg. "Pasalnya, terjadi penyempitan arus dari semula tiga lajur menjadi satu lajur. Ini perlu sistem buka tutup agar kendaraan bisa terus bergerak," katanya.
Kemacetan juga diperkirakan pecah di Tanjakan Gentong. Pangkalnya, ruas jalan yang sempit. Bimo berharap pengoperasian jalan lingkar Gentong, kendati belum sempurna bisa menolong keadaan. "Gentong jalannya sempit, semakin menyulitkan adalah ketika terjadi arus balik, karena jalannya menanjak," jelasnya. Sumber

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.