Ads Top

Kolam Ikan di Tasikmalaya Kekeringan



TASIKMALAYA,(PRLM).- Musim kemarau, kolam ikan di Kota Tasikmalaya dibiarkan mengering. Alhasil, petani pun tidak melakukan produksi pembenihan maupun pembesaran ikan selama musim kemarau ini atau sejak April hingga Agustus ini. Pasalnya ketersediaan sumber air tanah maupun dari air hujan yang mengalir melalui sungai atau selokan mulai menipis. Sebagian dari mereka beralih ke serabutan, perbaikan kolam, ternak dan menggarap sawah.

Menurut Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tasikmalaya Talim endosaputra, setidaknya 50 hingga 60 persen petani pembenihan ikan dan 70 persen petani pembesaran ikan di Kota Tasikmalaya vakum dalam memproduksi ikan selama musim kemarau kali ini. Hal itu dikarenakan konsis cuaca dan ketersediaan air yang tidak mencukupi.

"Tapi yang paling kerasa itu bagi petani yang fokus pada pembenihan. Mereka akan mengalami kerugian karena pada saat kemarau benih ikan tidak akan tumbuh maksimal, hasilnya jadi sedikit, harga pun murah. Tapi kalau untuk petani pembesaran ikan agak mendingan karena produknya bisa dijual ke pasar,"kata dia, Senin (6/8).

Ia menjelaskan, pada petani pembenihan memang tidak hanya tergantung pada banyaknya air namun harus didukung dengan air yang kualitasnya bagus serta cuaca yang mendukung.

"Ikan itu ada masa mijah atau perkawinan itu idelanya September dan seterusnya,"kata dia.

Bagi petani pembenihan yang masih bertahan, benih disimpan buat awal musim hujan tapi ini untuk didaerah yang cukup bagus. Hal itu bisa terjadi jika pembenihan maupun pembesaran berada di wilayah yang pengairannya memadai seperti di kecamatan Bungursari, Cipedes dan Indihiang.

KTNA kepada para petani sudah mengimbau agar pada musim kemaran ini fokus pada pemeliharaan induk agar pada saatnya nanti hujan turun, perkawinan ikan serta pertumbuhan benih ikan bisa maksimal. Selain itu mengatur pola penanaman agar Juni-Juli ini merupakan masa panen untuk konsumsi sehingga tetap ada pemasukan.

"Mungkin arahan kami dari KTNA, untuk mengurangi kerugian, kita berikan jadwal tanam. Jadi bulan April ke sini jangan produksi benih. Jadi kita amankan atau pemeliharaan induk ikan,"katanya.

Menurut dia, kondisi tersebut bisa berubah jika musim hujan nanti. Permintaan benih meningkat, dan harga benih pun naik karena ketersediaan benih terbatas. (A-183/A-26).*** Sumber

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.