Tasik Festival 2013 Dikunjungi 7.000 Orang Tiap Hari
Hujan yang masih kerap turun dalam sepekan terakhir tak lantas membuat pengunjung Tasik Festival (TaFes) 2013 surut. Faktanya, dalam rentang sepekan pelaksanaanya, tingkat kunjungan terus menunjukan grafik peningkatan. Dari awal pembukaan yakni Sabtu hingga Minggu (18-26/5), rata-rata pengunjung mencapai 7.000 orang saban hari. Grafiknya terus meningkat dan hal itu disambut para peserta pameran.
Puncak kunjungan terjadi pada Jumat sampai dengan Minggu (24-26/5) dimana tingkat kunjungan cukup tinggi yakni mencapai sebanyak 40.000 orang pengunjung. Rinciannya, pada Sabtu - Rabu (18-22), kunjungan rata-rata hanya mencapai 3.000 orang.
Namun setelah itu, kunjungan terus meningkat pada hari Kamis-Minggu (23-26) dimana kunjungan mencapai 6.000 orang, 10.000, 18.000 dan 12.000. “Awalnya, kita sempat ragu dengan kondisi cuaca. Namun, hujan justru menjadi berkah karena kunjungan tetap tinggi. Tentu saja hal itu membuat peserta tetap bisa tersenyum,” ungkap Suparman, pemilik stan Isdiman Nursery, Senin (27/5) kemarin. Seorang pemilik stan peralatan gunung asal Garut pun mengakui jika animo pengunjung tergolong cukup besar. Hanya dia tidak menampik jika tingginya kunjungan belum berkorelasi positif terhadap nilai transaksi.
Dirinya mengaku baru merasakan transaksi di kisaran 30 persen dari target saban harinya. “Kunjungan memang tidak terlalu terpengaruh cuaca karena ada peneduh. Hanya kebanyakan masih lihat-lihat dan tertarik terhadap beragam produk peralatan outdoor yang kami sediakan. Apalagi sejumlah merek tersedia disini,” kata pengelola stand itu. Meski demikian, melihat antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat, Suparman maupun masih menyimpan optimisme jika target yang dicanangkan bisa tercapai. “Saya yakin, pengunjung yang awalnya hanya lihat-lihat akan kembali datang dan memboyongnya ke rumah,” kata Suparman. Suparman yang menjadi satu-satunya stand penyedia tanaman hias itu pun mengaku bersyukur karena panita masih memberi ruang bagi pelaku usaha tanaman hias untuk mengangkat pamor usaha tersebut. Sikap pengelola yang memberi ruang bagi pelaku usaha tanaman hias rupanya tidak sia-sia.
Para pengunjung sering menghentikan langkahnya ketika melintas di stan tanaman hias. Hal itu terjadi karena tanaman yang dipajang cukup beragam dan banyak yang unik. Di kelas sansievera misalnya, tanaman-tanaman berkelas seperti pinguiculata, pagoda, goodflame, malawi, kuku bima dan lainnya tampak dihadirkan.
Beragam jenis anthuriam pun masih diboyong untuk melengkapi pilihan pengunjung. Suparman, pemilik stan Isdiman Nursery menyebut, respon pengunjung terhadap tanaman hias terlihat masih cukup besar. Kesadaran masyarakat untuk melengkapi halaman rumah dengan tanaman, kata Parman, sapaan akrabnya mulai tumbuh. Begitu pun dengan pengelola perkantoran yang kini mulai melek dengan lingkungan dengan memilih rental tanaman hias.
“Mudah-mudahan saat kondisi alam sudah kurang bersahabat, kesadaran masyarakat untuk memelihara tanaman bisa semakin tumbuh. Selain alam bisa lestari, dapur pelaku usaha tanaman hias juga tentunya bisa tetap ngebul kan,” tandas Parman. Selain menawarkan produk berkelas, untuk lebih banyak memberikan pilihan, selama pelaksanaan Tasik Festival, Isdiman Nursery juga menawarkan tanaman yang dihargai sangat terjangkau seperti Brokoli yang hanya dihargai Rp 25.000, sambang merah Rp 25.000, Lili Brajil Rp 5.000, Zodia Rp 5.000, kayu besi Rp 25.000 dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Disini kita jual tanaman mulai dari yang harganya Rp.5.000 perak hingga yang harganya 1,5 Juta rupiah,” katanya.
sumber: kabar priangan
Puncak kunjungan terjadi pada Jumat sampai dengan Minggu (24-26/5) dimana tingkat kunjungan cukup tinggi yakni mencapai sebanyak 40.000 orang pengunjung. Rinciannya, pada Sabtu - Rabu (18-22), kunjungan rata-rata hanya mencapai 3.000 orang.
Namun setelah itu, kunjungan terus meningkat pada hari Kamis-Minggu (23-26) dimana kunjungan mencapai 6.000 orang, 10.000, 18.000 dan 12.000. “Awalnya, kita sempat ragu dengan kondisi cuaca. Namun, hujan justru menjadi berkah karena kunjungan tetap tinggi. Tentu saja hal itu membuat peserta tetap bisa tersenyum,” ungkap Suparman, pemilik stan Isdiman Nursery, Senin (27/5) kemarin. Seorang pemilik stan peralatan gunung asal Garut pun mengakui jika animo pengunjung tergolong cukup besar. Hanya dia tidak menampik jika tingginya kunjungan belum berkorelasi positif terhadap nilai transaksi.
Dirinya mengaku baru merasakan transaksi di kisaran 30 persen dari target saban harinya. “Kunjungan memang tidak terlalu terpengaruh cuaca karena ada peneduh. Hanya kebanyakan masih lihat-lihat dan tertarik terhadap beragam produk peralatan outdoor yang kami sediakan. Apalagi sejumlah merek tersedia disini,” kata pengelola stand itu. Meski demikian, melihat antusiasme yang cukup tinggi dari masyarakat, Suparman maupun masih menyimpan optimisme jika target yang dicanangkan bisa tercapai. “Saya yakin, pengunjung yang awalnya hanya lihat-lihat akan kembali datang dan memboyongnya ke rumah,” kata Suparman. Suparman yang menjadi satu-satunya stand penyedia tanaman hias itu pun mengaku bersyukur karena panita masih memberi ruang bagi pelaku usaha tanaman hias untuk mengangkat pamor usaha tersebut. Sikap pengelola yang memberi ruang bagi pelaku usaha tanaman hias rupanya tidak sia-sia.
Para pengunjung sering menghentikan langkahnya ketika melintas di stan tanaman hias. Hal itu terjadi karena tanaman yang dipajang cukup beragam dan banyak yang unik. Di kelas sansievera misalnya, tanaman-tanaman berkelas seperti pinguiculata, pagoda, goodflame, malawi, kuku bima dan lainnya tampak dihadirkan.
Beragam jenis anthuriam pun masih diboyong untuk melengkapi pilihan pengunjung. Suparman, pemilik stan Isdiman Nursery menyebut, respon pengunjung terhadap tanaman hias terlihat masih cukup besar. Kesadaran masyarakat untuk melengkapi halaman rumah dengan tanaman, kata Parman, sapaan akrabnya mulai tumbuh. Begitu pun dengan pengelola perkantoran yang kini mulai melek dengan lingkungan dengan memilih rental tanaman hias.
“Mudah-mudahan saat kondisi alam sudah kurang bersahabat, kesadaran masyarakat untuk memelihara tanaman bisa semakin tumbuh. Selain alam bisa lestari, dapur pelaku usaha tanaman hias juga tentunya bisa tetap ngebul kan,” tandas Parman. Selain menawarkan produk berkelas, untuk lebih banyak memberikan pilihan, selama pelaksanaan Tasik Festival, Isdiman Nursery juga menawarkan tanaman yang dihargai sangat terjangkau seperti Brokoli yang hanya dihargai Rp 25.000, sambang merah Rp 25.000, Lili Brajil Rp 5.000, Zodia Rp 5.000, kayu besi Rp 25.000 dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Disini kita jual tanaman mulai dari yang harganya Rp.5.000 perak hingga yang harganya 1,5 Juta rupiah,” katanya.
sumber: kabar priangan
Tidak ada komentar: