Ads Top

Korupsi Akibatkan Ekonomi Melambat


Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, penyebab perlambatan ekonomi saat ini adalah karena maraknya isu korupsi di berbagai daerah. Hal tersebut mengganggu percepatan pertumbuhan ekonomi di tanah air.

"Ada satu kata yang menyebabkan ekonomi Indonesia tumbuh lambat, yaitu korupsi, korupsi dan korupsi,” kata Hatta saat berbicara pada acara CEO Forum bertema "CEO Bicara Kabinet Mendengar, Tumbuh Lebih Tinggi atau Stagnan", di Jakarta, Rabu (28/11).

Menurut Hatta, korupsi seolah sudah menjadi hal yang umum di tanah air dan bahkan juga terjadi di seluruh dunia. Namun, korupsi itu juga menjadi pekerjaan rumah yang berat di semua sektor untuk segera diselesaikan.

Sementara itu, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tinggi tidak hanya didukung oleh konsumsi domestik, tetapi juga disektor investasi. "Meskipun ada krisis global, yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adala investasi," paparnya.

Menurut Agus, hingga September 2012, realisasi investasi di Indonesia tercatat Rp 229,9 triliun. Oleh karena itu, semua pihak tidak lengah. Malah sebaliknya, semua pihak harus terus melakukan perbaikan struktural.

Menyinggung tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal empat, Agus memperkirakan, pertumbuhan ekonomi akan berkisar 5,9-6,3 persen.

Sementara pada kuartal I -2012, ekonomi Indonesia mencapai 6,3 persen, di kuartal kedua 5,4 persen, dan di kuartal ketiga 6,2 persen. Sehingga pertumbuhan ekonomi tahunan pada 2012 ini diperkirakan 5,9-6,3 persen.

Untuk tahun 2013, Menkeu mengatakan, pemerintah tak merevisi target pertumbuhan tahun depan sebesar 6,8 persen. Walapun pertumbuhan ekonomi dunia 2013 yang dikoreksi menjadi 3,6 persen.

"Walapun pertumbuhan ekonomi dunia 3,6 persen, kita tidak serta-merta merevisi target pertumbuhan Indonesia. Karena merevisi target pertumbuhan artinya juga merevisi anggaran dan banyak hal," katanya.

Sementara itu, pengusaha sekaligus CEO Ciputra Grup, Ciputra mengatakan, bangga dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.

Meski demikian, masih kekhawatiran yakni kekurangan SDM yang memiliki tiga hal yakni integritas, profesionalisme dan entrepreneurship. "20 tahun lagi jika tiga hal tersebut tidak ditingkatkan, Indonesia akan tetap seperti sekarang ini," paparnya.

Dikatakan, kondisi tersebut patut dicermati. Sebab jika tidak, Indonesia akan didera apa yang disebut dengan istilah middle income trap. Income perkapita terus mengalami kenaikan, namun masih di bawah negara karena kualitas SDM.

Akibatnya, jika suatu negara terjebak pada middle income trap, maka negara itu bertumbuh dari bawah ke menengah dengan cepat, tapi untuk meningkat lebih ke atas akan sulit.

Solusinya, jelas Ciputra, adalah dengan terus menumbuhkan dan meningkatkan integritas SDM, profesinalisme dan jiwa entrepreneurship.

Ciputra juga mengusulkan agar pemerintah menyisihkan 1 persen dari total APBN tahun 2013 untuk menumbuhkan dan mengembangkan para pengusaha-pengusaha baru di Indonesia. Hal ini dikarenakan tingkat kewirausahaan di Indonesia masih tergolong sangat rendah karena sisitem pendidikan yang masih konvensional.

“Penyebab wirausahawan di Indonesia masih rendah adalah sistem pendidikan yang masih menggunakan cara yang cenderung konvensional. Masyarakat Indonesia mayoritas masih menggunakan otak kiri dibanding otak kanan. Oleh karena itu, kita galakkan konektivitas, enterpreneurship," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.