Waspada Jebakan Tikungan Saat Mudik
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Pada pekan kedua Agustus 2012 diperkirakan warga Bandung, juga Jakarta dan sekitarnya, mulai mudik ke daerah masing-masing dengan menggunakan ratusan ribu kendaraan. Jika tidak berhati-hati, perjalanan mudik bisa menjadi ancaman bagi pengendara dan penumpangnya.
Misalnya jalur mudik dari arah Bandung melalui Tasikmalaya menuju Jawa Tengah lewat Ciawi, pengendara harus berhati-hati memasuki kawasan Gentong. Karakteristik sejumlah tikungan di kawasan Gentong seperti menjebak saat pengendara memacu kendaraannya.
"Begitu memasuki kawasan Gentong di betulan Simpang, kondisi jalan langsung menurun tajam dan mulai berbelok sehingga pengendara harus mulai mengendurkan gas dan siap rem. Di belokan di Terowek, saat belok kanan sepertinya jalan akan lurus, padahal masih berbelok. Pengendara yang kurang paham kawasan ini seringkali tekor dan terjadi kecelakaan," ujar Dadang (35), warga setempat, yang biasa memandu truk-truk menapaki tanjakan.
Jika turun hujan rintik-rintik di kawasan ini, para pengendara diimbau untuk tidak memacu kendaraannya. Pasalnya, kondisi jalan menjadi licin akibat bercampurnya debu dengan air hujan di jalan aspal berhotmiks. Tribun sempat menyaksikan sebuah bus Primajasa mengalami selip saat rintik hujan, awal pekan lalu. Bus bermaksud menyalip, tapi dari arah berlawanan muncul kendaraan lain. Saat mengerem itulah bus langsung selip dan nyelonong ke kanan.
"Kondisi jalan kawasan Gentong boleh dibilang jalur tengkorak, tapi jika pengendara berhati-hati, insya Allah tidak akan mengalami hal yang tidak diinginkan. Sebab, menurut pengamatan kami, jumlah kecelakaan di sini boleh dikata tidak terlalu sering. Yang celaka biasanya yang ugal-ugalan," kata Dadang.
Kawasan Gentong hanya satu di antara daerah rawan kecelakaan di jalur mudik jalur selatan dari arah Bandung menuju Tasikmalaya dan Jawa Tengah. Jika dirunut dari arah Bandung, menurut Kapolres Bandung AKBP Sandi Nugroho, berdasarkan hasil evaluasi arus mudik tahun sebelumnya, jalur dari Cileunyi hingga Nagrog memiliki tingkat kecelakaan yang tinggi karena dilalui kendaraan berkecepatan tinggi.
Kapolsek Nagreg, AKP Sharly Shollu, mengingatkan, pengguna jalan harus lebih mewaspadai Nagreg. Pasalnya, daerah tersebut memang rawan kecelakaan lantaran turunannya yang tajam. Berdasarkan evaluasi arus mudik tahun sebelumnya, biasanya kendaraan roda dua menjadi korban lantaran tertabrak dari belakang dan mengerem mendadak.
"Kurangi kecepatan. Pengemudi menyiapkan dalam posisi siap, terutama rem, dan menyiapkan kondisi ban yang bagus," ujarnya. Sumber
Tidak ada komentar: