Inabah, Jalan Kembali dari Narkoba dan Stres
Tasikmalaya: Inabah berasal dari bahasa Arab, yaitu anaba-yunibu atau mengembalikan. Sehingga inabah bisa diartikan pemulihan atau pengembalian seseorang dari jalan yang menjauhi Allah ke jalan Allah.
Adalah Abah Anom yang menggunakan kata inabah menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkotika, remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan kejiawan.
Metode inabah mencakup mandi malam, salat, dan zikir. "Kurikulumnya dibuat oleh Abah Anom. Dengan mandi malam, salat, dan zikir Insya Allah akan menyembuhkan penyakit yang berawal dari penyakit mental," kata Sri Nurhayati, Pembina Ponpes Inabah 17 Pesantren Suralaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (7/8).
Dalam menjalani pengobatan, menurut Sri, para santri sudah harus bangun pukul 01.30 WIB. Mereka kemudian diterapi dengan mandi malam untuk selanjutnya salat, yakni salat tahajud, salat tobat, salat tasbih, dan salat witir. Setelah itu dilanjutkan dengan zikir. "Melaksanakan zikir minimal 165 kali.
Soal mandi malam, Sri menjelaskan, pukul 02.00 WIB merupakan sepertiga malam yang penuh dengan barokah. "Efek (mandi malam) akan membuat tubuh menjadi segar dan saraf serta pori-poring terangsang," ucapnya.
Setidaknya ini dirasakan oleh Dina. Santri yang sudah menghuni enam bulan ini mengaku awalnya sedih menjalani program ini karena jauh dari orang. "Tapi, demi kebaikan, saya jalani," ujarnya. "Saya ingin mengembalikan kepercayaan diri dan kepercayaan orangtua. Insya Allah tidak mengulangi perbuatan yang kemarin-kemarin."(BOG) Sumber
Adalah Abah Anom yang menggunakan kata inabah menjadi metode bagi program rehabilitasi pecandu narkotika, remaja-remaja nakal, dan orang-orang yang mengalami gangguan kejiawan.
Metode inabah mencakup mandi malam, salat, dan zikir. "Kurikulumnya dibuat oleh Abah Anom. Dengan mandi malam, salat, dan zikir Insya Allah akan menyembuhkan penyakit yang berawal dari penyakit mental," kata Sri Nurhayati, Pembina Ponpes Inabah 17 Pesantren Suralaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (7/8).
Dalam menjalani pengobatan, menurut Sri, para santri sudah harus bangun pukul 01.30 WIB. Mereka kemudian diterapi dengan mandi malam untuk selanjutnya salat, yakni salat tahajud, salat tobat, salat tasbih, dan salat witir. Setelah itu dilanjutkan dengan zikir. "Melaksanakan zikir minimal 165 kali.
Soal mandi malam, Sri menjelaskan, pukul 02.00 WIB merupakan sepertiga malam yang penuh dengan barokah. "Efek (mandi malam) akan membuat tubuh menjadi segar dan saraf serta pori-poring terangsang," ucapnya.
Setidaknya ini dirasakan oleh Dina. Santri yang sudah menghuni enam bulan ini mengaku awalnya sedih menjalani program ini karena jauh dari orang. "Tapi, demi kebaikan, saya jalani," ujarnya. "Saya ingin mengembalikan kepercayaan diri dan kepercayaan orangtua. Insya Allah tidak mengulangi perbuatan yang kemarin-kemarin."(BOG) Sumber
Tidak ada komentar: