REMAJA, KEREN ATAU NGGAK? ITU PILIHAN !
Written
by: ULy Yuli Nurmalasari
Tasikmalaya,
sekarang nggk kayak dulu lagi. Banyak yang berubah kan? Ya, sekarang
Tasikmalaya jauh lebih berkembang. Perkembangannya bisa kita lihat dari
bertenggernya dua mall besar, yang akrab kita sebut AP (Asia Plaza) dan MP
(Mayasari Plaza). Barudak (red: sebutan untuk remaja Tasik) udah bisa menikmati
nonton di Bioskop 21, nongkrong di Pizza
Hut, dan banyak lagi yang sebelumnya belum ada sekarang ada. Selain itu,
sekarang di Tasik udah nggk susah untuk nemuin komunitas-komunitas
kreatif. Mulai dari komunitas fotografi,
sepeda, pecinta alam, musik, dan banyak lagi. Ini nunjukkin kalo Tasik udah
bener-bener dalam proses berkembang.
Tapi,
ada hal lain yang juga berubah selain
yang udah disebutin tadi. Pernah nggak kamu ngeliat cewek ngerokok di mall? Pernah
ngeliat barudak ‘ngelem’ aibon di alun-alun? Pernah nggk sih ngeliat sepasang
kekasih pake seragam SMP yang udah
berani pelukan di tempat umum? Berapa kali kamu mergokin para pelajar yang
mabal alias bolos sekolah terus ngerokok di pinggir jalan atau tauran misalnya?
Jawab sendiri aja ya, J
Jawabannya
ayo kita jadikan bahan renungan. Tidak bisa tidak, itu yang sedang terjadi.
Bahkan mungkin sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa sih
kok bisa terjadi hal-hal seperti itu?
Kalo
pertanyaannya itu “kenapa?” ya jawabannya bisa sangat banyak. Yuk kita urai
satu per satu.
Pertama,
ini terkait dengan masa remaja. Ya, remaja itu manusia yang sedang kebingungan
karena tidak bisa disebut anak kecil, tapi tidak bisa juga disebut orang dewasa.
Ahli psikologi malah bilang kalo masa remaja itu masanya Storm and stress, atau
masa badai dan stres. Kenapa badai? Karena pada masa ini, remaja mengalami
perubahan yang besar sekali secara fisik dan psikis. Ketika anak sudah memasuki
masa remaja, perubahan fisik yang dapat dilihat diantaranya tumbuh jakun, suara
membesar, pertambahan tinggi badan yang pesat sekali pada remaja laki-laki; dan
begitu juga dengan remaja perempuan, payudara dan bagian tubuh lain secara
pesat tumbuh, misalnya. Perkembangan yang tidak nampak, misalnya sudah mulai
hadirnya hormon-hormon baru, sehingga perkembangan emosi pun terjadi di masa
ini. Remaja sering menjadi labil emosinya, makanya sering disebut ababil kan?
Hehe..
Pada
remaja perempuan, pertumbuhan fisik ini kadang mengakibatkan
kekagetan-kekagetan. Tidak sedikit remaja putri yang merasa tidak puas dengan
kondisi fisik barunya. Makanya banyak yang akhirnya sejak remaja sudah
menggunakan produk-produk kosmetik dan alat-alat pembentuk tubuh (seperti:
peniggi badan).
Remaja
tidak lagi suka diatur atau di-dikte oleh orang tua karena merasa bukan anak
kecil lagi. Meskipun pada kenyataannya sebagian besar remaja masih bergantung
pada orang tua nya? Iya kan? :p
Nah,
bingung kan? Di satu sisi merasa sudah dewasa, tapi di sisi lain remaja pun
sebenarnya sadar kalau dia masih anak dari orang tuanya yang masih bergantung (at least dalam hal keuangan dan
pengasuhan).
Wah,
berarti wajar donk kalo remaja nakal-nakal atau ngelakuin berbagai keanehan?
Jelas nggak donk. Karena pada masa remaja ini, secara kognitif sudah memadai
untuk mengatasi masalah-masalah kebingungan ini, mampu mengambil keputusan, dan
mampu memilih. Dan secara umum, ada dua pilihan nih buat remaja,
1.
Mau
jadi remaja keren sekeren-kerennya?
Remaja keren yang saya maksud di
sini, remaja yang bisa jadi diri sendiri, punya identitas, tahu apa yang dia
punya, tahu apa yang dia mau, punya tujuan hidup, dan tahu bagaimana memenuhi
tujuan hidupnya tersebut. Wah, serius banget donk ya? Nggk menikmati hidup donk?
Jelas bukan itu yang saya maksud. Simple nya, gini nih. Remaja yang keren
disini tau hobiny apa, kemampuannya apa, dan mau nya apa. Misalnya, kamu suka
fotografi, mau jadi fotografer profesional yang handal. Nah, mulai dari
sekarang kamu mulai baca-baca artikel tentang fotografi, beli-beli buku
fotografi, ikut komunitas fotografi, lanjut kuliah fotografi misalnya, ikut
pameran-pameran fotografi, dan terus menerus mengasah kemampuan dan pengetahuan
di bidang fotografi. You See? Nggk serius-serius amat kan?
Tapi kan harus sekolah? Satu lagi,
remaja keren itu mau nggk mau harus bisa ngatur waktu donk. Kapan sekolah,
kapan belajar buat sekolah, kapan waktu buat ngurusin hobi, dan kapan main. Oiya,
satu lagi, remaja keren juga pasti peduli sama sekelilingnya. Biasanya selain
sibuk mengembangkan diri, remaja yang keren juga sibuk berbagi kebaikan lho. Keren kan?
2.
Mau
jadi remaja yang GeJe seGeJe-Gejenya?
(red: Ga Jelas, :D )
Kalo remaja GeJe, dia biasanya tahu
apa cita-cita nya atau apa yang dia mau tahu. Tapi, dia pun punya banyak alasan
untuk tidak mengarahkan diri ke sana. Contohnya, dia mau jadi dokter
sebenernya. Tapi males belajar, akhirnya milih main-main aja. Atau yang lebih
parah, remaja GeJe itu, sama sekali nggk tau apa yang dia mau. Just Go With The
Flow aja lah, santai kayak di pantai, mengalir seperti air. Heiii.. come on,
air mengalir tuh nggk pernah ke atas lho, bener nggk?
Nah,
selamat memilih.
Mau jadi yang mana. Yang pasti, waktu itu nggk bisa diulang.
Pilihan kamu sekarang, bakal nentuin kehidupan kamu selamanya guys.
Selamat
menikmati masa remaja mu, :)
Tidak ada komentar: